AMBON, KilasMaluku.– Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa mengadakan pertemuan dengan perwakilan word bank atau bank dunia. Pertemuan itu bertempat di Indonesia Stock Exchange (IDX) Tower Jakarta, Kamis (23/12025).
Hendrik yang didampingi Wakil Gubernur Maluku terpilih, Abdulah Vanath dan Penjabat Gubernur Maluku, Sadali. Sementara perwakilan bank dunia yang hadir diantaranya Kulwinder Singh Rao (Lead Transport Specialis), Vikas Choudary (Program Leader for Sustainable Development), Aldian (senior Transport Engineer) dan Irma Magdalena Setiono (Senior water supply dan sanitasion specialist).
Dalam pertemuan tersebut, Hendrik Lewerissa menyampaikan adanya kerjasama Bank Dunia dengan pemerintah daerah (Pemda) Provinsi Maluku khususnya terkait beberapa program yang melayani kebutuhan dasar masyarakat Maluku seperti transportasi laut, air bersih, penanganan sampah dan sanitasi atau air limbah.
“Kami juga harapkan Bank Dunia dapat melakukan study kelayakan terhadap proyek-proyek yang potensi dibiayai dana hibah Bank Dunia di Provinsi Maluku,” ucap Hendrik
Menurutnya, Maluku sangat membutuhkan itu mengingat fiskal keuangan daerah Maluku yang terbatas, yang merujuk pada kondisi dimana kemampuan pemerintah daerah untuk mengelola dan membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik terbatas dengan beberapa penyebab.
Antara lain ketergantungan pada dana transfer pusat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, belanja pegawai yang tinggi, ketimpangan fiskal antar daerah dan pembatasan pada akses pembiayaan.
“Dengan keterbatasan fiscal keuangan daerah berdampak pada terhambatnya pembangunan infrastruktur daerah, kualitas pelayanan public yang rendah terutama sektor pendidikan,transportasi dan kesehatan dan ketidakmampuan daerah merespon kebutuhan mendesak seperti bencana alam dan lainnya,” jelasnya
Sehingga, lanjutnya, untuk mengatasi itu, diperlukan strategi seperti peningkatan PAD melalui inovasi pajak dan retribusi, efisiensi belanja daerah, serta penguatan kolaborasi dengan sektor swasta atau melalui skema pembiayaan dengan pihak lain seperti Bank Dunia.
Di tempat yang sama, Vikas Choudary, Program Leader for Sustainable Development World Bank menyambut baik serta mengapresiasi gerak cepat Gubernur-Wagub terpilih dalam berinisiasi melakukan koordinasi dengan Bank Dunia dalam hal bantuan pembiayaan infrastruktur dasar masyarakat.
“Bank Dunia menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan di negara-negara anggota, termasuk Indonesia seperti yang telah dilakukan di beberapa provinsi antara lain penanganan air bersih dan stunting di Papua, Perlindungan Mangrove di Sumatera Utara, Pembangunan Jembatan Suramadu di Jawa Timur dll,” terang Vikas.
Namun, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu proyek dapat didanai, antara lain proyek harus sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan serta fokus pada pengurangan kemiskinan, pertumbuhan inklusif, dan keberlanjutan lingkungan.
Kemudian penyusunan proposal proyek yang komprehensif, termasuk studi kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial; Dokumen proyek harus menjelaskan tujuan, dampak, rencana pelaksanaan, dan manfaatnya serta proyek harus mematuhi kebijakan perlindungan lingkungan dan sosial Bank Dunia (Environmental and Social Framework/ESF).
Sebagai tindaklanjut atas apa yang diharapkan Gubernur terpilih, pihaknya kata Vikas, akan mengagendakan kunjungan ke Provinsi Maluku pasca pelantikan Gubernur dan Wagub terpilih pada 6 Februari 2025 mendatang.
‘Kita akan segera mengagendakan jadwal kunjungan ke Maluku pasca pelantikan Gubernur dan Wagub Maluku yang baru,” janjinya. (***/KM02).
