AMBON, KM–Warga desa Tihulale dan desa Rumahkay Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berdamai setalah sempat tegang pada Senin (25/3/2024) kemarin.
Dua warga desa itu sempat menutup akses jalan pasca perkelahian antar pemuda. Namun, atas kesepekatan bersama. Dua desa itu akhirnya berdamai.
Humas Polres Seram Bagian Barat (SBB) IPDA Komang menjelaskan, perkelahian antar pemuda dua desa itu berawal. Saat pemuda Desa Tihulale piknik ke air terjun Desa Rumahkay.
Tiba-tiba datang dua pemuda desa Rumahkay menegur lalu memukul para pemuda dari desa Tihulale dan menyuruh mereka untuk kembali.
Beberapa saat kemudian, datang beberapa pemuda dari desa Tihulale menggunakan sepeda motor ke desa Rumahkay lalu mengeluarkan kalimat tak pantas.
Pemuda Rumahkay yang tidak terima mendengar kalimat itu, lalu mengejar dua orang pemuda desa Rumahkay mengejar pemuda Tihulale sampai ke perbatasan desa hingga terjadilah perkelahian antar pemuda dua desa itu.
Akibatnya 8 orang pemuda desa Tihulale yang diduga terlibat perkelahian diamankan di kantor desa Rumahkay begutupun 2 unit sepeda motor milik warga Rumahkay ditahan warga Tihulale.
“Lalu, pada Pukul 14.00 WIT 5 personil Polsek Kairatu Timur dipimipin Kapolsek IPTU Rudy Ahab bersama Anggota dan Danramin 1513-03/ Kairatu Kapten Inf Agung Prabowo tiba di TKP dan bertemu dengan Kepala Desa Rumahkay, Kepala pemuda, dan pendeta dari desa Tihulale” ujar, Humas Polres SBB IPDA Komang dalam pers rilisnya, Selasa (26/3/2024)
Lanjutnya, melalui pertemuan ituz ke dua warga sepakat berdamai dengan catatan, akan membuka akses jalan jika 8 orang warga Tihulalu yang diamankan di kantor desa Rumahkay dipulangkan. Sementara motor milik pemuda Rumahkay yang ditahan akan diganti kerusakannya oleh warga Tihulale.
“Mereka sepakat berdamai, 8 orang warga desa Tihulale diantar pulang petugas. Akses jalan pun telah dibuka dan arus lalu lintas kembali normal” tutupnya (KM01)
