AMBON,KM.–Mengincar kemenangan sebagai pemimpin di suatua daerah, merupakan impian bagi banyak orang. Apalagai kemenangan itu diraih dalam pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal itu tentu menjadi kebanggan tersendiri dan juga Partai Politik (Parpol) pendukung.
Sama halnya yang sedang diimpikan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Periode 2024-2029 , Hendrik Lewerissa dan Abdullavanat untuk memimpin Maluku 5 tahun ke depan, yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
“Otimisme untuk menang itu akan harus ada. Semua kandidat pasti memiliki otimisme. Kalu tidak memiliki optimisme untuk menang buat apa bertarung,” tegas Hendirk, kepada KilasMaluku.id, belum lama ini dikediamanya, di Poka Rumah Tiga, Kota Ambon.
Apa lagi saat ini, kata Ketua DPD, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bahwa, dengan kehadiran mantan Gubernur Maluku, perode 2014-2019, Said Assagaf sebagai tim pemenang, tentu akan menambah kekuatan bagi Pasangan dengan Tagline ” Par Maluku Pung Bae “tersebut.
“Dan kita punya optimisme yang ialah untuk memenangkan pertarungan ini. Kita juga percaya, hal yang sama juga dilakukan Paslon JAR-MK dan MI-MW ,” jelasnya.
Menurutnya, memilih Said Assagaf sebagi tim Pemenang Paslon dengan Akronim ” Lawemena ” itu bukan tanpa alasan. Tetapi hal tersebut sebagaimana telah disetujui bersama tiga Partai koalisi pengusung yakni, Gerinda, PPP dan Partai Perindo.
” Beliau adalah tokoh di maluku, dan juga mantan Gubernur, sehingga kita butuh sosok yang bisa memenuhi semua kepentingan, karena pilkada ini kan kualisi gabungan dari berbagai partai politik, nah, kita butuh satu tokoh memang secara organisasi dalam sejarahnya beliau itu kader Golkar. Tapi kalau beliau telah mengambil keputusan politik menjadi ketua tim hendrik lewerissa itu berarti beliau telah siap dengan konsekuensi politiknya saat ini untuk menangkan HL-AV ,” tandasnya.
Diketahui, Calon Gubernur dan calon wakil Gubernur Maluku, periode 2024-2029, diikuti sebanyak tiga Paslon yakni, Hendrik Lewerissa- Abdullavanat, Murad Ismail-Michael Wattimena, kemudian Jefry Apolo Rahawarin dan Mukti Keliobas sebagai Wakilnya. (KM02).