AMBON,KM.–Masyarakat yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi saat ini tidak perlu khawatir. Universitas Terbuka (UT) Ambon hadir dengan memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Pendidikan Tinggi yang ditawarkan UT sangat terbuka bagi semua kalangan.
Bisa dikatakan pendidikan tinggi yang ditawarkan UT bersifat inklusif. Buktinya, mulai dari kalangan artis, dokter, selebgram, ASN, hingga berbagai kalangan masyarakat lainnya saat ini terdaftar sebagai mahasiswa UT Ambon.
Hal ini diutarakan Direktur UT Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori. Menurutnya, dengan sifat inklusif tersebut memungkinkan berbagai kalangan untuk bisa berkuliah dengan fleksibel.
“Prinsip fleksibilitas dalam perkuliahan di UT bisa meningkatkan elektabilitas UT di mata masyarakat. Masyarakat Maluku saat ini semakin mengenal UT sebagai salah satu perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) yang menyelenggarakan pendidikan tanpa batasan usia, jarak, dan waktu sehingga minat masyarakat untuk berkuliah di UT semakin meningkat,” ucapnya.
Kata Yuli, analogi dengan dunia politik saat ini, maka popularitas terkadang belum tentu linier dengan elektabilitas. Karena itulah UT terus berupaya meyakinkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya berkuliah di UT.
Berbagai keunggulan ditawarkan UT misalnya tidak adanya tes masuk bagi calon mahasiswa program Diploma dan Sarjana. Dengan demikian, kesempatan bagi masyarakat untuk meneruskan pendidikan tinggi lebih terbuka luas tanpa harus khawatir gagal di seleksi masuk. Tes masuk di UT hanya diadakan untuk jenjang Magister dan Doktoral. Ada lagi keunikan yang dimiliki UT sebagai wujud prinsip fleksibilitasnya yaitu tidak ada Skripsi dan tidak ada Drop Out (DO).
“Karena mahasiswa yang masuk ke UT tanpa tes masuk, maka tentunya setiap orang punya kemampuan akademik berbeda-beda dalam menyelesaikan jangka waktu studinya. Berbeda dengan di PTN lainnya yang melakukan seleksi sehingga mahasiswa yang lolos adalah betul-betul yang mempunyai kemampuan akademik di atas calon mahasiswa lainnya. Kemudian, jauh sebelum Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan Skripsi tidak wajib untuk Program Sarjana, sejak dahulu di UT kami tidak mewajibkan Skripsi bagi mahasiswa,” urai pria berkacamata ini.
Ditambahkan Yuli, prinsip Terbuka di UT memungkinkan calon mahasiswa dapat berkuliah tanpa mempersyaratkan tahun ijazah lulus dan batasan usia. Hal inilah yang menarik minat kalangan artis hingga dokter berkuliah di UT.
“Mahasiswa kami saat ini misalnya Ridho Hafiedz (gitaris Slank), kemudian ada puluhan dokter di Provinsi Maluku yang saat ini menempuh studi di UT Ambon. Terkait sahabat kami dari dunia kesehatan ini, mereka mengambil Prodi S1 Ilmu Hukum untuk melengkapi wawasan dan kompetensi mereka terkait profesi sehari-hari sebagai Dokter,” imbuh pria kelahiran Pangkalpinang ini.
Sekedar informasi, lanjut Yuli, UT membuka penerimaan mahasiswa baru dua kali dalam setahun yaitu di Semester Ganjil dan Genap. Berbeda dengan Perguruan Tinggi lainnya yang hanya membuka pendaftaran mahasiswa baru pada Semester Ganjil. Saat ini UT Ambon masih membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Sarjana dan Diploma Semester 2023/2024 Genap hingga tanggal 22 Februari 2024 untuk jalur umum (lulusan SLTA Sederajat termasuk berijazah Paket C).
Sedangkan untuk jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau yang biasa dikenal dengan istilah jalur Alih Kredit, Admisi dibuka hingga 15 Februari 2024. Terdapat puluhan Program Studi di berbagai fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan teknologi (FST), serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Info pendaftaran bagi calon mahasiswa bisa dilihat di laman ambon.ut.ac.id.
Pendaftaran secara online bisa melalui laman admisi-sia.ut.ac.id, juga bisa datang langsung ke Kantor UT Ambon di Jl. Wolter Monginsidi, Lateri, Kecamatan. Baguala Kota Ambon, ataupun melalui Pengurus Kelompok Belajar dan Sentra Layanan UT yang tersebar di 11 kabupaten/kota se-Maluku. “Kami telah membuka dua program studi yaitu S1 Pendidikan Agama Islam yang tidak hanya untuk guru tetapi terbuka juga untuk masyarakat umum, dan juga Prodi S1 Perpajakan,” pungkasnya. (KM02)