RAGAM

KPI Maluku Gelar Bimtek Perempuan Perdesaan di Kota Ambon dan Malteng

AMBON,KM– Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Maluku menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) Kepemimpinan perempuan Perdesaan di Negeri Abubu, Kecamatan Nusalaut, Maluku Tengah dan Kota Ambon.

Bimbingan teknik tersebut difasilitasi langsung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 12-14 September 2024.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk membentuk perspektif kesetaraan dan keadilan gender bagi perempuan pemimpin maupun kader potensial di desa, menguatkan pemahaman perempuan tentang pentingnya partisipasi perempuan dalam forum-forum pengambilan keputusan di desa” ujar, Fasilitator KPI Maluku, Lusi Peilouw

Selanjutnya, mendorong mereka untuk berperan aktif di dalamnya dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perempuan di desa tentang proses pengintegrasian perspektif gender dalam perencanaan dan penganggaran di desa. Jelasnya

Bimtek yang dilangsungkan di Negeri Abubu Kecamatan Nusalaut selama tiga hari diikuti oleh 30 peserta dari 7 negeri yakni Abubu, Akoon, Ameth, Nalahia, Sila, Leinitu dan Titawaai.

Turut hadir Bayu Sustiwi, dari Sekretariat Nasional KPI, bersama dua orang staf kedeputian Pengarusutamaan Gender Bidang Politik dan Hukum KemenPPA yakni Merry Mardinah dan Retno Damayanti.

Sementara untuk Kota Ambon, diselenggarakan di Desa Hunuth Durian Patah pada tanggal 17-19 September 2024, diikuti 30 peserta dari 6 desa/negeri yakni Hunuth/Durian Patah, Poka, Hatiwe Besar, Nania, Waiheru, dan Passo yang didampingi langsung oleh Sekjen KPI, Mike Verawati.

Bimtek tersebut terdapat 13 sesi belajar bersama yang diikuti semua peserta dengan metode pendidikan orang dewasa, dimulai dari memetakan momentum penting dalam hidup perempuan, mengenali gender sebagai unsur sosial.

Membangun visi perempuan pemimpin dan strategi kepemimpinan, mengenali konsep Perencanaan dan Penganggaran Responsive Gender hingga tata kelola desa.

“Pada akhir kegiatan, setiap peserta membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)” ucapnya

Selanjutnya mereka akan didampingi untuk mengimplementasikan RTL masing-masing, paling tidak tiap orang dapat membagi spirit perjuangan kesetaraan itu dalam lingkup keluarga dan desanya.

“Bagi kami, Bimtek ini merupakan sebuah kesempatan emas, dimana melaluinya lahir kader-kader potensial untuk memperjuangkan kesetaraan akses, partisipasi, manfaat dan pemantauan pembangunan desa dengan perspektif gender dan Hak Asasi Manusia” ujarnya

“Olehnya, diharapkan kegiatan ini dapat direplikasi oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa lainnya, sehingga terus lahir perempuan pemimpin di desa yang sekali lagi punya perspektif gender dan Hak Asasi Manusia demi hadirnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmoni” pungkasnya (KM01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top