HUKUM & KRIMINAL

Demo di Kejagung, Mahasiswa Minta Copot Kajati Maluku

Aliansi Mahasiswa Maluku Jakarta Demo di Depan Kantor Kejaksaan Agung RI Rabu (25/6/2024) Foto/Istimewa

AMBON, KM– Aliansi Mahasiswa Maluku Jakarta melakukan aksi demontrasi di depan kantor kejaksaan agung republik Indonesia Rabu (26/6/2024)

Mereka mendasak Kajagung mencopot kepala kejaksaan Tinggi Maluku Agoes S. Prasetyo terkait penanganan perkara korupsi yang diduga melibatkan beberapa petinggi di Maluku.

Alfin Ren koordinator aksi menyatakan keprihatinannya terhadap dugaan korupsi yang melibatkan Pejabat (Pj.) Gubernur Maluku, Ir. Sadali Ie, Pj. Bupati Maluku Tengah, Dr. Rakib Sahubawa, dan Widya Pratiwi Murad.

Alfin Ren menyampaikan Ir. Sadali Ie diduga terlibat dalam penyalahgunaan anggaran penanganan Covid-19 dan anggaran reboisasi.

“Anggaran yang seharusnya digunakan untuk penanggulangan pandemi dan pemulihan lingkungan diduga kuat diselewengkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu,” ujarnya.

Tak hanya Sadali Le, Dr. Rakib Sahubawa yang merupakan Pj Bupati Malteng diduga melakukan korupsi terhadap anggaran tunjangan sertifikasi guru di Maluku Tengah.

“Korupsi ini sangat merugikan para tenaga pendidik yang seharusnya menerima hak mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah,” tambah Alfin.

Selain itu, Widya Pratiwi Murad diduga terlibat dalam beberapa kasus korupsi terkait anggaran stunting, anggaran balai paru, anggaran pemberdayaan masyarakat dan desa, anggaran untuk PKK, serta anggaran hibah Kwarda Pramuka Provinsi Maluku.

“Dugaan korupsi ini mencakup berbagai sektor yang sangat vital bagi kesejahteraan masyarakat Maluku,” tegas Alfin.

Aliansi Mahasiswa Maluku Jakarta menuntut agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan terhadap dugaan kasus-kasus tersebut. Mereka juga meminta agar para pejabat yang terlibat diberhentikan dari jabatannya untuk memudahkan proses hukum.

“Kami berharap ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus-kasus ini. Korupsi yang terjadi telah mencederai kepercayaan masyarakat dan menghambat pembangunan di Maluku,” pungkas Alfin Ren. (KM01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top