AMBON,KM–Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menggelar Salam Fest dengan tajuk “Sinergi Memperkuat Ekonomi Dan Keuangan Syariah Untuk Pertumbuhan Ekonomi Maluku Yang Inklusif”.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka oleh Asisten I Sekertaris daerah Maluku, Ismail Usemahu didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansyah, di Pattimura Part Ambon, Jumat (3/5/2024)
Kepala Perwakilan BI Maluku, Rawindra Ardiansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diselenggarakan oleh seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia se-Indonesia Timur.
“Kegiatan Salam Fest merupakan bagian dari implementasi berbagai program BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang mencakup Kick Off Program Pengembangan Halal Center,” ujar Ardiansyah.
Dengan terus berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global maupun nasional perlu didorong lebih jauh. Hal tersebut dilakukan agar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan Bank Indonesia terus berkomitmen dalam mengembangkan Ekonomi lewat UMKM.
“Dengan berbagai kegiatan tersebut, diharapkan dapat melibatkan dan menyasar berbagai kalangan masyarakat secara luas yang meliputi pelaku UMKM Asosiasi, dan komunitas Masyarakat, Pondok Pesantren, stakeholder daerah, serta perbankan syariah,” pintahnya.
Fesyar sendiri kata Ardiyansyah, merupakan kegiatan yang diselenggarakan sebagai rangkaian Fre-event Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang akan berlangsung di Jakarta nantinya.
” Kegiatan ini juga akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainya seprti seminar, perlombaan, expo, showcasing produk layanan keuangan syariah dan UMKM,” jelasnya.
Dengan bentuk kolaborsai antar Bank Indonesia dengan Pemrintah Daerah (Pemda) diharapakan dapat mewujudkan ekosistem dan keuangan syariah yang semakin meningkat.
“Dengan terselenggaranya kegiata tersebut dapat meningkatkan kapasitas produk dan pelaku usah syariah untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang sejalan dengan dengan nilai-nilai lokal dan kebudayaan di Maluku,” harapnya. (KM02)