KILAS UTAMA

Miris.! Anggaran Miliaran Rupiah Pengelolaan Museum Siwalima Dipakai Untuk Pilkada, Pemda Harus Tanggung Jawab

 

AMBON, KilasMaluku.-  Sumber Daya Manusia (SDM) di Maluku saat ini dinilai terbatas, mirisnya, tenaga Satpam yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Museum Siwalima, kini merangkap melayani tamu bahkan jadi pemandu turis yang berkunjung ke Museum tersebut.

Museum Siwalima seharusnya memiliki tenaga yang mempunyai skill atau keahlian dalam melayani pengunjung yang datang agar dapat teredukasi dan terliterasi dengan baik soal koleksi-koleksi yang ada di Museum Siwalima itu.

Namun, Museum tempat penyimpanan bukti bersejarah dan budaya Maluku yang terletak di kawasan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, kini semakin memprihatinkan.

Berdasarkan fungsinya Museum Siwalima adalah lembaga non formal yang dapat memberikan pelayanan terkait pendidikan dan kebudayaan kepada masyarakat. Sehingga Museum Siwalima tidak mencari keuntungan atau provit.

Pengurus/Kurator Museum Siwalima, Ronald Matitaputty mengatakan, Museum Siwalima sempat mengalami penurunan tingkat kunjungan pada saat covid. Ia menargetkan di tahun 2025 ini puluhan juta yang berkunjung ke Museum ini.

“Target kunjungan tahun 2025 di Museum Siwalima ini adalah 20 juta orang yang berkunjung, semoga ini dapat tercapai seiring dengan membaiknya keadaan”, kata Ronald penuh semangat kepada kilasmaluku.id, Rabu (22/1/2025).

Mirisnya lagi kata Ronald, anggaran pengelolaan Museum Siwalima saat ini mengalami penurunan akibat Pilkada Maluku kemarin.

“Pengelolaan Museum Siwalima juga dipengaruhi oleh anggaran yang diterima, tadinya anggaran Museum Siwalima sebesar Rp 2,5 miliar, kini menjadi Rp 1 Milyar, yang mana dipotong untuk kebutuhan Pilkada Maluku”, ungkapnya.

Mengenai SDM, beber Ronald, yang ada saat ini terbatas, bahkan untuk melayani tamu lokal dan turis yang berkunjung ke Museum masih menggunakan tenaga Satpam.

“Untuk saat ini SDM terbatas, sebab yang berkunjung ke Museum Siwalima pun kami masih menggunakan tenaga satpam untuk menjadi pemandu turis yang datang berkunjung ke Museum Siwalima. Kemudian perkembangan museum saat ini jika dibandingkan museum siwalima dengan museum lainnya di Indonesia memang masih jauh tertinggal dalam kreativitas dan inovasi”, bebernya.

Ia menjelaskan bahwa, pada dasarnaya Museum dibeberapa daerah pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta sehingga anggaran yang didapat mempengaruhi kegiatan yang dilakukan. Berbeda dengan museum siwalima yang anggarannya berasal dari APBD. Oleh sebab itu Pemda Maluku diharapakan dapat memperhatikan Museum ini.

“Musem Siwalima ini, anggaran pegelolaannya berasal dari APBD, berbeda dengan Museum di daerah lain yang pengelolaannya dari pihak swasta. Maka saya inginkan kedepan Pemda Maluku dapat melihat keberadaan Museum Siwalima sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di Maluku”, tandasnya. (ZA).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top