EKONOMI

Kembangkan Hasil Rempah di Maluku, Saadiah Uluputty Sumbangkan 50 Ribuh Bibit Pala Untuk Petani

AMBON, KilasMaluku.- Kembangkan hasil rempah-rempah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dapil Maluku, Saadiah Uluputty meyumbangkan 50 ribu bibit Palah di Sebelas Kambupaten Kota se- Maluku.

” Bantuan bibit pala ini merupakan alokasi anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementan untuk tahun 2024. Alhamdululillah kita baru saja menyerahkan untuk Maluku dan jumlahnya mencapai 50 ribu bibit untuk sejumlah wilayah di Maluku,” ungkap Saadiah dalam rilisnya, Sabtu (1/2/2025).

Provinsi Maluku kata Uluputty, dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah, bahkan modal historis yang ada akan terus diabadikan menjadi sumber pendapatan bagi petani di Maluku, khususnya petani perkebunan yang mengusahakan tanaman pala, cengkih dan kelapa. Hal itu tentu mejadai perhatian khusu.

Ia menjelaskan bahwa, program bantuan bibit pala ini merupakan bagian dari perjuangan yang dilakukan dirinya saat raker Komisi IV bersama Kementrian Pertanian Dan Kehutanan.

Program bantuan tanaman perkebunan ini dilakukanb dengan melihat luas kawasan hutan di Maluku diperkirakan mencapai 3,9 juta hektar. Ini setara dengan 72,34 % dari luas daratan Maluku. Sementara luas tanaman perkebunan pala di hutan dan perkebunan masih potensial untuk ditanami.

“Jadi dari perjuangan ini alokasi bibit pala, cengkih dan kelapa dianggarkan dari dana APBN untuk Provinsi Maluku,” ujarnya.

Dari tahun 2020 hingga 2024 , sesuai data dari Badan Pusat Statestik (BPS)  menyebut bahwa, Maluku dan Maluku Utara sebagai provinsi penghasil pala terbesar di Indonesia.

“Tahun 2023 sebanyak 14,8 ton pala dan cengkeh dari Maluku diekspor ke Belanda dan bulan september 2023, 17 ton pala dari Maluku dikirim ke Surabaya untuk didiatribusikan ke pasar cina. Maluku sebagai endemik pala harus terua dikembangkan dengan menata dari huku hingga ke hilirnya,” jelansya.

Meski begitu, Srikandi Maluku, menyebutkan masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Pala di Maluku kedepannya.

” Antaranya, peningkatan kualitas dan mutu pala harus dilakukan dengan menggunakan bibit unggul klonal. Kemudian meningkatkan pengetahuan petani tentang Good Agricultural Practices (GAP) dan tentunya  meningkatkan pendapatan petani melalui pasca panen,” tandasya (***/KM02).

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top