AMBON, KilasMaluku.- Pengamat Ekonomi lembaga MOERI yang juga wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Maluku, Tammat R. Talaohu menyoroti kinerja Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku, yang amburadul.
Hal itu terlihat dari dampak pengelolaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Maluku, salah satunya yang terletak di Gong Perdamaian Dunia, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
Pasalnya, sejumlah pelaku UMKM dikawasan tersebut keluhkan kondisi minimnya fasilitas seperti Air bersih yang tidak normal, Toilet yang jorok, hingga lampu yang kurang normal. Hal tersebut tentu akan merugikan mereka lantaran kurangnya pengunjung akibat dampak dari sikap acuh Dinas Pariwisata.
” Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata harus lebih kreatif lagi dalam membuat event yang menunjang keberadaan UMKM di Gong Perdamaian. Dengan adanya event tentunya akan ada pengunjung yang datang sehingga ada dampak bagi UMKM yang berjualan diarea Gong Perdamaian tersebut ” ujarnya kepadapa KilasMauku.id, belum lama ini.
Menurutnya, UMKM tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri dalam mengembangkan usahanya, maka dari itu perlu adanya intervensi pemerintah daerah dengan melibatkan instansi terkait dan juga pihak ketiga atau swasta.
” Harusnya pengelolaan UMKM di area Gong Perdamaian hendaknya terintegrasi dengan peta jalan dan strategi memperkuat sektor pariwisata di Maluku. Tapi ini tidak berkembang sama sekali,” terangnya.
Dierah pemerintahan yang baru ini, dirinya berharap Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Abdula Vanath harus mengevaluasi kinerja Dinas Pariwisata yang saat ini dipimpin oleh Achmat Jais Elly.
” Kedepan dirinya berharap Pemerintahan Hendrik Lewerissa dapat mengevaluasi kinerja Dinas Pariwisata dalam hal pengelolaan Gong Perdamaian termasuk para UMKM yang ada dilokasi tersebut,” harapnya. (ZA)
