AMBON,KilasMaluku- Sejumlah massa yang tergabung dalam Kelompok Organisasi Masyarakat Hidupkan Aspirasi Masyarakat Maluku (KomandoHAM), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Sungai (BWS) Provinsi Maluku, Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Aksi tersebut berlangsung, Kamis (16/1/2025). Mereka menyoroti kinerja Balai Wilayah Sungai terkait dengan pemeliharaan Proyek Sabo Dam di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah Malteng) yang dibangunnya.
Proyek tersebut menurut mereka, dampak dari kurangnya pemeliharaan BWS, tingginya material padat (Sedimentasi) dan tanah, hampir menutup sabo dam itu.
“Jadi aksi kami menanggapi masalah terkait dengan wai kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah dan juga masalah sabo dam yang dibuat oleh balai wilayah sungai di Waikawanua. Sampai saat ini, entah pemeliharaan bagaimana. Dimana kondisi bendungan sudah tidak layak lagi. Bendungan tersebut tanahnya dan sedimen sudah full sama dengan bendungan yang dibangun itu. Entah dana pemeliharaannya sudah di mana,” ujar Wakil Ketua Komando HAM, Jafar Hatapayo.
Ia menjelakan bahwa dari material yang menutup sabo dam belum juga dikeruk. Hal itu akan berdampak terhadap lahan petani milik warga, hingga akses jalan yang terputus beberapa waktu lalu.
“Jika tidak dikeruk area itu, akan berdampak terhadap tanaman masyarakat yang ada di kawasan area itu. Juga pada bulan Juni atau Juli 2024 itu, terjadi kebanjiran yang mengakibatkan jalan putus. Sehingga akses terganggu,” jelasnya.
Hingga berakhirnya aksi tersebut, tidak ada satupun pihak Balai Sungai Provinsi Maluku yang menemukan massa aksi. Bahkan pagar kantor merekapun ditutup rapat. Usai berdemonstrasi di BWS, massa aksi bergegas ke Kantor DPRD Maluku karan panjang guan melanjutkan aksinya deng poin tuntutan yang sama. (KM02).
