AMBON,KM.–Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku, terus menggali dalang dibalik dugaan kasus dugaan tindak pidana korupsi uang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Namlea, Kabupaten Buru.
Sebanyak enam orang saksi telah diperiksa oleh Penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi, dari 6 saksi yang diperiksa, empat diantaranya merupakan Customer service dan 2 teller. Mereka diperiksa kurang lebih selama lima jam mulai dari pukul 10.00-15.00 WIT.
Adanya pemeriksaan tersebut dibenarkan, Kesipenkum dan Humas Kejati Maluku, Ardy saat dikonfirmasi media ini, Selasa (13/8/2024).
“Memang benar hari ini pemeriksaan kembali dilakukan oleh tim penyidik terhadap 6 orang saksi dalam kasus dugaan korupsi uang nasabah pada Bank BRI Namlea. Mereka yang diperiksa yakni 4 orang Customer service dan 2 orang teller,“ ungkap Ardy.
Tim penyidik, kata Ardy, dalam pekan ini, kami akan fokus untuk terus memeriksa sejumlah saksi dalam kasus BRI Namlea.
“Mungkin besok, dan sepanjang minggu ini masih terus dilakukan pemeriksaan terhadap saksi lainnya. Dengan 6 yang diperiksa kini total saksi yang diperiksa sudah 12 orang,” uajrnya.
Diketahui sebelumnya, dugaan korupsi uang Nasabah itu diduga dilakukan oleh oknum pegawai Bank BRI Namlea , dengan menggunakan user beberapa teller dan juga miliknya untuk mengambil uang nasabah.
Kasus yang dilaporkan masyarakat sejak bulan Maret 2024 itu kini berstatus penyidikan sejak Juli 2024 lalu.
Pada tahun 2023 salah satu customer service pada BRI Cabang Namlea diduga melakukan penarikan tunai dari rekening nasabah. Dimana penarikan tunai yang dilakukan oknum customer service itu menggunakan user teller miliknya saat bertugas sebagai teller di BRI Cabang Namlea.
Selain user miliknya yang sekarang sudah tidak digunakan lagi yang bersangkutan juga user teller milik pekerja (Pegawai BRI Namlea) lain tanpa sepengetahuan pemilik user serta uang yang ditarik juga tanpa sepengetahuan nasabah. (KM02).
