AMBON,KM–Penemuan mayat kembali terjadi, kali ini mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas kembali ditemukan di Kecamatan Teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Mayat tersebut ditemukan oleh Lebrina Ruhulesin, yang merupakan warga Restlemen Toneh Tanah, Kecamatan TNS, Sabtu (3/8/2024) saat mencari kayu bakar ditengah Hutan.
Setibahnya dikebun, salah satu saksi mencium bau aroma tidak sedab (bau busuk). Saksi pun berjalan menuju arah tempat bauh busuk ini berada. Tepatnya di samping pohon cengkih korban melihat sesosok mayat yang tergeletak tidak bernyawa dengan sebagian tubuhnya sudah membusuk.
Saksi pun dibuat terkejuat saat melihat jenaza korban yang sudah membusuk. Setelah melihat jemazah koraban, saksi langsung menuju ke pemukiman warga Negeri Waru untuk memberitahukan kejadian itu.
Mendengar informasi tersebut, sebagian masyarakat menuju Polsek Wapia guna melaporkan informasi tersebut kepada personil SPKT Polsek Waipia. Sedangkan warga lainnya terlebih dahulu menju TKP.
Setelah menerima laporan warga setempat. Anggota Polsek Waipia, bersama petugas medis Layeni langsung menuju ke TKP untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi mayat tersebut dan dibantu warga.
Kapolsek Waipia AKP, Ruston J. Nichlas yang berada di TKP bersama warga setempat langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah Negeri Waru agar memberikan informasi kepada masyarakat Negeri Waru,
” Untuk Warga Waru jika ada yang merasa ada kehilangan sanak saudara agar bisa segera melaporkan kepada pihak Polsek Waipia Kabupaten Maluku Tengah,” ujar Ruston.
Sementara itu, Kapolres Maluku Tengah, AKBP Hardi Meladi Kadir melalui Kasi Humas Polres Iptu Affan Slamet menjelaskan, bahwa mayat tanpa identitas tersebut merupakan salah satu warga Negeri Kokroman bernama, Elias Duka (34).
Identitas korban terungkap, setelah Yacobus Papera yang merupakan keluarga korban mendatangi Polsek Waipia guna melaporkan bahwa mayat yang di temukan adalah keluarganya.
Hal itu lantaran selama ini korban mengalami gangguan jiwa dan tidak mau tinggal di rumah. Bahkan korban sedirii selalu berkeliaran di wilayah Kecamatan TNS.
“Almarhum juga mengidap penyakit bawaan. Dan keluarga korban menolak di lakukan otopsi dengan menandatangani surat permohonan penolakan di otopsi,” jelasnya.(KM02)
