AMBON,KM.– Gadis remaja berusia delapan belas tahun, Nazira Tomu, Warga Batu Tagepe, Lorong Putri, RT 06 /RW 16, ditemukan sudah tak bernyamawa di lokasi pemandaian Air Besar (Arbes), Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Mayat perempuan itu ditemukan oleh tiga Tiga orang remaja yakni, Julkifli Inta (14 tahun), Hailangga Mole (15 tahun), dan Samsul Sampuala (15 tahun), sekira pukul 16.00 WIT sore, setelah mereka hendak berfoto. Sabtu (6/1/2024).
Korban tersebut diduga dibunuh, sebab pada bagian wajah korban sudah dalam keadaan hancur.
Penemuan mayat wanita ini ditemukan dalam posisi terlentang di samping Pos Pemantau Kehutanan. Korban mengenakan celana berwarna biru muda dan baju berwarna coklat dengan keadaan membusuk.
Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay menerangkan bahwa, para saksi saat itu sedang menuju tempat Pemandian Arbes. Mereka ke tempat Pemantaun Pos Kehutanan Untuk Swa foto.
“Dalam perjalanan ke Pos Kehutanan, para saksi dikejutkan melihat ada sosok perempuan yang terlihat seperti sedang tidur,” ujar Janete, saat menjelaskan keterangan para saksi.
Para saksi mengintari tempat tersebut untuk memastikan kondisi perempuan itu. Setelah melihatnya, para saksi langsung terkejut dengan melihat belatung sudah memenuhi seluruh wajah korban.
“Setelah mendekat mereka mencium bau busuk dan langsung terkejut ternyata sesosok perempuan tersebut sudah meninggal,” ungkapnya.
Setelah melihat kejadian, ketiga saksi langsung turun untuk melaporkan kejadian itu kepada warga setempat. Warga kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Sirimau melalui Via telfon.
Kapolsek didampingi KSPK II tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan TKP serta memasang Police Line sekira pukul 18.00 wit.
“Pukul 19.30 Wit Unit Identifikasi Polresta Ambon tiba dan mengevakuasi mayat dan dibawah langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melakukan penyelidikan medis,” jelas Janete.
Ipda Janete Luhukay menambahkan, hasil penyelidikan medis terungkap, dari hasil visum luar Dokter pemeriksa, dr.Monika, ditemukan pada tubuh korban dari area leher hingga kaki korban tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan.
” Tampak bekas patah pada area rahang gigi bagian atas hingga ke tulang hidung, disampaikan oleh dokter bahwa patah pada bagian rahang gigi akibat penganiayaan,” kata Janet.
Dari penjelasan dr.Monika, juga disampaikan bahwa estimasi kematian korban sudah dua hari, terlihat dari posisi TKP penemuan berada di atas tanah.
” Sehingga sangat cepat untuk proses pembusukan terjadi, adanya belatung pada daerah wajah korban,” pungkas Janete (KM02).
