AMBON,Kilasmaluku.id– Warga dusun pelita Jaya, Desa Eti, Seram Bagian Barat (SBB) dihebohkan dengan penemuan sosok mayat di perkebunan kelapa. Mayat tersebut kini, hanya tinggal kerangka.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh saksi Misbah Waju pada Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIT. Korban merupan warga dusun Pelita Jaya bernama La Ode Halim (36).
Menurut keterangan saksi, awalnya sekitar pukul 11.00 WIT, saksi hendak melewati perkebunan kelapa di sekitar areal pohon bakau (lokasi Mumul Laut) untuk mencari kepiting.
Sampai di lokasi, saksi mencium bau tidak sedap di lokasi tersebut. Merasa curiga, saksi kembali ke rumah dan menceritakan hal tersebut kepada istrinya.
Barulah sekitar pukul 10.30 WIT, saksi kembali ke lokasi dan melakukan pencarian di area perkebunan kelapa (lokasi Mumul Laut).
Menciun aroma tidak sedap di area sekitar, saksi dengan sigap mencari dan akhirnya menemukan sesosok mayat laki-laki yang sudah dalam kondisi rangka/tengkorak.
Dari hasil penemuan itu, saksi kemudian melaporkan kepada Kepala Dusun Pelita Jaya dan warga setempat, kepala Dusun meneruskan laporan kepada Bhabinkamtibmas dan Kapolsek Piru agar segera dilakukan pengecekan dan penanganan.
Selanjutnya pada pukul 11.50 WIT, Kapolsek bersama anggota Polsek, anggota Pos Polair Dusun Pelita dari Dit Polairud Polda Maluku, Kepala Dusun, dan keluarga korban tiba di lokasi penemuan.
Sesampai di TKP, ditemukan adanya mayat laki-laki dalam kondisi rangka/tengkorak, serta barang bukti berupa parang dan karung berisi kelapa yang tidak jauh dari lokasi mayat.
Polisi langsung mengamankan lokasi dengan memasang police line, dilanjutkan oleh tim Inafis Polres Seram Bagian Barat melakukan olah TKP.
Jenazah kemudian diserahkan oleh pihak kepolisian kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU Dusun Pelita Jaya sesuai permintaan ibu korban.
Kapolsek Piru, anggota Polsek, anggota Dit Polairud Polda Maluku, Kepala Dusun, dan keluarga turut serta dalam prosesi pemakaman almarhum. Pemakaman berlangsung di TPU Dusun Pelita Jaya.
Diketahui sesuai keterangan keluarga,
almarhum La Ode Halim meninggalkan rumah pada tanggal 11 September 2025 dengan tujuan ke kebun kelapa. Almarhum telah hilang selama kurang lebih 20 hari sampai jenasah almarhum di temukan.
Almarhum memiliki riwayat penyakit epilepsi (mati-mati ayam) dan sedikit gangguan mental/jiwa. Keluarga telah melakukan pencarian sebelumnya namun belum menemukan almarhum.
Diduga almarhum meninggal setelah memanjat pohon kelapa dan penyakit yang dideritanya kambuh sehingga menyebabkan meninggal dunia di lokasi tersebut. (**)
