AMON,Kilasmaluku.id– Stok beras Maluku yang disediakan perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 21.500 ton. Cukup memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu enam hingga sembilan bulan kedepan.
“Untuk menjamin ketersediaan pangan di Maluku, Bulog telah menyediakan stok beras sebesar 21.500 ton, yang diyakini dapat bertahan selama enam hingga sembilan bulan,” kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar, di Ambon, Rabu.
Bulog juga menargetkan tambahan pasokan dari Sulawesi Selatan untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah Maluku. Kapasitas gudang Bulog di Maluku sendiri mencakup 12 kompleks, dengan stok total yang tersedia mencapai 35.500 ton.
Di wilayah Maluku lanjut Siregar, khususnya di kota Ambon, terdapat sekitar 8.300 ton beras, dan di cabang Langgur sebanyak 3.300 ton. Stok beras jenis medium ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama sembilan bulan ke depan.
Selain itu, Bulog juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam pengadaan gabah melalui koordinasi dengan Dinas Pertanian setempat. Target pengadaan gabah yang awalnya sebesar 600 ton, kini telah meningkat hingga mencapai 1.600 ton.
Hingga saat ini, pencapaian pengadaan gabah di wilayah Maluku, terutama di Pulau Buru dan Pulau Seram, telah mencapai 79 persen dari total target 298 ton.
Meskipun begitu, Bulog menghadapi sejumlah kendala di lapangan, salah satunya adalah keterbatasan mitra pengolahan gabah di Pulau Buru dan Pulau Seram, serta tidak adanya fasilitas pengeringan (dryel) di Maluku.
Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis Maluku yang merupakan daerah kepulauan dengan curah hujan yang tinggi.
“Untuk mengatasi masalah tersebut, Bulog terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi guna meningkatkan kapasitas pengolahan gabah di daerah tersebut.” Pungkasnya (**)
