AMBON,KM– Bawah Pesan damai di Pilkada 2024, kepolisian resort Seram Bagian Barat (SBB) menghadirkan dua penceramah terkenal.
Keduanya yakni Ustadz Daa’ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat dalam giat Cooling System “Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia” yang berlangsung Mapolres SBB, Selasa (20/8/2024) malam
Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan,SIK saat membuka acara tersebut mengatakan, dengan menghadirkan kedua penceramah kondang itu untuk Cooling System menuju Pemilu Damai Tahun 2024 agar tidak ada konflik di kabupaten bertajuk saka mesa nusa ini.
“Selaku Kapolres SBB mengucapkan selamat datang kepada Ustad Das’ad Latif, dan Pendeta Ridwan Hutabarat, di Polres SBB bumi Saka Mese Nusa,” kata Kapolres
Selaku pimpinan di Polres SBB dirinya merasa bersyukur bisa mendatangkan dua penceramah ternama itu untuk masyatakat seram bagian barat baik muslim maupun non muslim.
“Saya ingin di Kabupaten SBB menjadi contoh kedamaian, dan kebersamaan diseluruh Indonesia dan tidak ada lagi perbedaan dan perselisihan yang dapat memecah belah kita menjelang Pemilu Tahun 2024,” ucapnya
Diakui melalui kegiatan keagamaan ini dengan tujuan tidak ada lagi perselisihan diantara sesama warga. Bukan hanya saat pilkada namun untuk seterusnya.
“Polisi di Kabupaten SBB selalu ada untuk masyarakat. Dan semoga kita mendapat pencerahan hidup dengan mendengarkan ceramah dari ustadz maupun khotbah dari pendeta,” tandasnya
Sementara Ustad Das’ad Latif dalam ceramahnya mengatakan, perbedaan merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada manusia, untuk menyatuhkan semunya.
“Mana ada agama yang tidak mengajarkan kedamaian, semua agama mengajarkan persatuan, persaudaraan dan perdamaian. Bahkan di Bangsa kita Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap kita satu,” ujar Ustad.
Lebih lanjut disampaikan, Kemajuan daerah bukan menjadi tanggungjawab aparat kepolisian, TNI, dan Pemerintah sendiri melainkan tanggungjawab dari seluruh umat yang ada di kabupaten SBB.
“Janganlah saling bermusuhan, sebab itu merupakan perbuatan setan. Untuk itu mari kita bantu Polisi, bantu Tentara dan Pemerintah untuk majukan daerah ini. Yang menjaga kampung kita bukan pendeta bukan ustad, bukan Polisi bukan pula tentara, tapi kita semua jaga kerukunan kita,” pintanya
Ditempat yang sama, Pendeta Ridwan Hutabarat menyampaikan, walaupun kabupaten SBB masih baru, namun telah memberikan pelajaran yang sangat mulia, dalam menjaga persaudaraan, dan perdamaian. Lewat kegiatan Harmoni Dalam Perbedaan, Seram Barat Untuk Indonesia.
Menurutnya, Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan dan seluruh masyarakat SBB, telah mengajarkan kerohanian dan tanpa khotbah. Sebab melalui kegiatan ini telah menunjukan dan menyadarkan kita bahwa perbedaan itu sangat indah, meski tanpa melalui mimbar dan khotbah yang panjang.
“Persatuan dan persaudaraan sesungguhnya ada di SBB, sebab hanya dalam panggung harmonisasi perbedaan ustad dan pendeta berdiri dihadapan ratusan bahkan ribuan warga,” cetus pendata
Pendeta berpesan kepada seluruh masyarakat SBB, agar tetap menjaga persaudaraan, dan persatuan. Jangan mudah mau dipecah-belah oleh kepentingan politik, kepentingan para kandidat.
“Jika dan yang mau merusak persaudaraan dan perdamaian jang mudah terpancing. Mari bantu Kapolres, Dandim dan Bupati, jaga dan bangun daerah ini agar lebih maju,” Pesan pendeta Ridwan.
Diketahui, giat tersebut dihadiri Pj Bupati SBB, Dandim, Camat, DPRD SBB, seluruh OPD dan Pihak terkait ruang lingkup pemda SBB serta ratusan warga masyakat Kabupaten seram Bagian Barat (SBB). (KM01)