KILAS AMBON

Belasan Tahun Tak Diperhatikan Pemerintan, Begini Kondisi SDN 15 Fena Leisela

Potret Kondisi SD Negeri 15 Fena Leisela Kab. Buru. Tiga Siswa Duduk Satu Kursi, ada Nekat Duduk di Lantai saat Proses Belajar (foto/Istimewa)

AMBON, KM– Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, puluhan siswa siswi sekolah dasar (SD) 15 Negeri Fena Leisela, Kabupaten buru harus bergantian tempat duduk saat proses belajar mengajar.

Sekolah tersebut diketahui berlokasi di daerah pegunungan dan pelosok terpencil di Desa Leman Poli, Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru, Maluku.

Mirisnya kondisi ini sudah dialami para siswa siswa tersebut beberap tahun terkahir. Namun, sampai saat ini tidak ada perhatian dan upaya apapun dari pemerintah daerah setempat.

Tidak hanya tempat duduk, bangunan sekolah yang masih berdinding papan, atap bocor serta lantai sekolah yang rusak. Menjadi kendala dan ketidaknyamanan para siswa saat menerima pelajaran.

Tak tahan dengan kondisi itu, orang tua siswa meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buru untuk memecat Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Fina Leisela.

Pasalnya Kepala SDN 15 Fina Leisela tidak pernah hadir di sekolah selama berbulan-bulan, melainkan kehadirannya disaat siswa mulai menghadapi ujian sekolah.

“Sekolah ini banyak beban yang dihadapi anak-anak dari kekurangan meja, kursi dan sarana lainnya, kita hanya berharap kepsek bisa hadir sebagai pelengkap dari kekurangan mereka,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan namanya dipublis, kepada Kilasmaluku.id Senin (10/6/2024)

Selanjutnya, orang tua siswa meminta kepala dinas pendidikan Kabupaten Buru Dahlan Kabau segera memecat kepala sekolah dari jabatannya.

Diketahui sekolah dasar SDN 15 Fina Leisela berada di daerah pengunungan di Desa Lemanpoli Kecamatan Fina Leisela Kabupaten Buru Maluku yang dibangun sejak tahun 2009 lalu.

Selama 15 tahun sekolah ini kekurangan fasilitas sarana maupun prasarana dari meja, kursi, buku perpustakaan, komputer, ruang kelas. Selain itu, banyak kerusakan, mulai dari lantai, plafon, dan dinding papan sekolah yang mulai rusak dimakan rayap.

Para siswa siswi saat menerima pelajaran harus berbagi tempat duduk. Satu hingga tiga siswa menempati satu tempat duduk. Bahkan, ada yang harus rela duduk di lantai dengan beralaskan kardus.

Warga juga meminta Penjabat (Pj) Bupati Buru Syarif Hidayat yang baru dilantik agar bisa meninjau lokasi sekolah tersebut.

Sementara Habel Waemese guru pengajar SDN 15 Fena Leisela menyebutkan hanya terdapat tiga ruangan masing-masing dari tiga ruangan itu tergabung menjadi dua kelas.

“Kelas 1 dan 2 gabung satu ruangan, kelas 3, 4 gabung satu ruangan dan 5,6 gabung satu ruangan,” tutur Waemese, saat dikonfirmasi Senin malam

Waemese berharap dengan sarana serba kekurangan ini, Pejabat Bupati yang baru dilantik dapat segerah mungkin melihat kondisi sekolah yang dialami oleh siswa SDN 15 Fena Leisela. (KM01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top