EKONOMI

Guru Besar Unpatti : Pangan Lokal Adaptis, Rentan Meningkatkan SDM Maluku

 

AMBON,KM– Pengembangan sumber Daya Pangan lokal yang berkelanjutan dan adaptis dapat mengurangi kerentanan iklim dan peningkatan kualitas suber daya manusia (SDM) masyarakat Maluku secara keselurahan.

Hal ini diungkapkan guru besar Studi Ketahanan pangan universitas pattimura Ambon Prof La Ega di Ambon, Jumat (10/5/2024).

“Kualitas SDM internal sangat ditentukan oleh ketersediaan pangan yang mencukupi dan merata sepanjang tahun, kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, merupakan prasyarat terpenuhinya komponen dasar dalam menjamin pencapaian pertumbuhan fase emas generasi muda kita,” katanya

Pasalnya, ketahanan pangan lokal Maluku rata-rata masih berada pada kisaran rentan yang lebar berkisar 30-70 persen, sementara sisa ketidakcukupan dipenuhi dari kegiatan impor luar daerah.

“Pemenuhan kebutuhan pangan lokal ke depan merupakan langkah strategis, selain membuat daerah lebih kuat dan mandiri dalam menjamin kualitas SDM masa depan, juga lebih tahan terhadap berbagai pengaruh global serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan,” terangnya

Dengan memperkuat pemenuhan dua sampai tiga komoditas pangan lokal dapat memberi kontribusi tambahan terhadap pertumbuhan ekonomi di atas 2,5 persen di tengah ketahanan pangan yang masih tergolong belum memadai dan merata.

Sementara itu, kejadian yang memberi dampak besar bagi kualitas asupan gizi dan ASI untuk generasi emas usia 0-5 tahun yaitu tingginya angka stunting.

“Maluku masih tersedia cukup luas yakni sebesar 64.111 hektar lahan. Namun pemanfaatannya perlu didukung dengan penyediaan air yang lebih memadai untuk mengoptimalkan masa tanam,” ujarnya

Prof La Ega menambahkan, ketahanan pangan lokal sendiri dapat dicapai jika dilakukan hilirisasi pertanian, terutama dengan mengembangkan pangan komposit kaya protein yang mengombinasikan berbagai potensi pangan lokal yang dimiliki, seperti beras analog, oat serealia-ubi-ubian, berbagai tepung pati termodifikasi, olahan pangan lokal yang distandarisasi dan diperbaiki tampilan dan rasanya. Demikian Prof La Ega (KM02)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top