AMBON, KM– Mendorong pembiayaan Pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar pelatihan pembinaan managemen Pengelolaan Pendayagunaan kepada masyarakat.
Ketua Baznas Zainudin Kelsaba menyampaikan, pelatihan pembinaan tersebut diikuti osebanyak 45 orang pelaku UMKM. Dari 100 orang pelaku usaha yang ditargetkan setiap tahunnya.
“Akibat pembiayaan yang sudah diambil. Kegiatan ini, sempat tertunda di tahun 2023 kemarin. Dan baru dilaksanakan tahun 2024. Diharapkan, setiap tahun 100 anak muda SBT harus didorong untuk jadi pelaku usaha,” ujar, Zainudin Kelsaba kepada wartawan Rabu (10/1/2024).
Lebih lanjut disampaikan, berdasar pada dukungan pembiayaan yang tersedia pihaknya akan membantu menyodorkan dana berkisar Rp 5 hingga 10 juta kepada para pelaku UMKM yang terlebih dahulu melakukan indetifikasi. Sehingga, bisa diketahui besar kecilnya usaha para pelaku usaha.
“Baru-baru ini, kita identifikasi melalui survei. Baru kemudian akan dilanjutkan dengan dukungan pembiayaannya dengan menyerahkan Rp 5 juta per orang”bebernya.
Selain itu, Baznas akan melakukan pendampingan pelaku usaha yang setiap tahun akan melakukan survei untuk memastikan seberapa besar keberhasilan para pelaku UMKM itu sendiri. Sehingga jika adanya kendala bisa didiskusikan bersama untuk mencari format-format lain.
“Kita berharap, melalui bantuan ini. Usaha Para pelaku UMKM bisa berjalan terus. Sekalipun dalam usaha adanya untung rugi. Tapi paling tidak, kita sudah jalankan kewajiban untuk melakukan pendampingan. Tuturnya
Dirinya memastikan, suksesnya para pelaku usaha di daerah bertajuk Ita Wotu Nusa dan dana yang diberikan tidak sia-sia. Pihaknya kedepan berkeinginan melakukan survei kepada pelaku usaha yang masih ketergantungan ke Koperasi simpan pinjam ini.
“jika itu dibiarkan maka, mereka ini sesungguhnya tidak berusaha untuk diri sendiri tapi berusaha untuk para tengkulak. Karena yang mereka dapat hanyalah makan, sedangkan keuntungan dari usaha mereka adalah ke Koperasi simpan pinjam itu. Jadi, dipastikan hal itu akan kita pengkas,” ujarnya.
Selain itu, dirinya masyarakat yang tidak memliki biaya dan secara otomatis ketergantungan sama Koperasi simpan pinjam tersebut.
“ke depan kita akan terus mengevaluasi dan mengidentivikasi. Siapa-siapa yang butuh permodalan tetap kita intervensi masuk, dan kita selesaikan. Sehingga mereka tidak lagi bergantung pada pihak koperasi “Pungkasnya (KM03)