EKONOMI

Akademisi Minta Pemda Kendalikan Panic Buying Minyak Goreng Dari Distributor

KILASMALUKU.com, AMBON- Kondisi kelangkaan minyak goreng di pasar yang terus memburuk menyebabkan masyarakat di Kota Ambon terpaksa membeli minyak goreng dengan harga yang sangat mahal, hingga Rp30.000 per liternya. Terhitung sudah sejak Kamis (20/1) masyarakat sudah mulai sulit mendapatkan minyak goreng, baik di pasar tradisional maupun di toko moderen.

Menanggapi hal ini, akademisi dari Universitas Pattimura meminta Pemerintah lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku untuk melakukan langkah cepat dengan melakukan pengawasan intensif.

“Ada pola yang saling mempengaruhi, distributor, pembeli dan informasi. berita kelangkaan di daerah produsen, direspon pembeli, dan terjadi lonjakan permintaan. Kondisi ini mudah dimainkan oleh pedadagang. Kami melihat kondisnya tidak alami, harusnya daerah konsumen seperti di Maluku masih memiliki stok hingga beberapa bulan, namun yang terjadi malah tiba-tiba minyak goreng langka sekejap,” terang Muhammad Iqbal Husein, Dosen Ilmu Komunikasi, Rabu (25/1), menjelaskan temuan dalam penelitian yang sudah dilakukan timnya.

Menurutnya, pemerintah jangan sampai membiarkan kondisi ini berlarut-larut, karena bisa semakin parah. Yang perlu dilakukan segera adalah melakukan operasi pasar dan berkoordinasi dengan Distributor besar di Kota Ambon.

“Dikhawtirkan panic buying ini berubah penjadi gejolak. Minyak goreng adalah kebutuhan primer. Masyarakat akan meresponnya dengan sangat keras bila dibiarkan berlarut-larut,” saran Iqbal.

Dia menjelaskan, ada dua hal penting yang perlu dilakukan oleh pemerintah agar kondisi ini tidak semakin parah. Pertama, segera melakukan operasi pasar sehingga bisa menstabilkan harga dan yang kedua, memberikan pesan stabilitas stok melalui media-media sehingga mengimbangi informasi kelangkaan yang sudah beredar luas.

“Itu rekemandasi kama. karena jika informasi kelangkaan yang selalu dibaca masyarakat berulang-ulang, maka akan mempengaruhi psikologis untuk membeli dalam jumlah besar. Itu sifat alamia kita,” pungkasnya (KM01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

To Top